Selasa, 27 Maret 2018

Lagi!

Kasus penganiayaan terhadap balita yang dilakukan oleh ibu kandungnya kembali mencuat.

Bayi calista, 15 Bulan tewas dianiaya oleh ibu kandungnya.
https://regional.kompas.com/read/2018/03/25/13374921/calista-bayi-korban-penganiayaan-ibunya-meninggal-dunia

Hal ini  menambahkan rangkaian kasus serupa di tahun 2018 ini.

Setelah sebelumnya kasus penganiayaan terjadi di bekasi, dimana bocah 1,5 tahun tewas dianiaya orang Tuanya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/05/05513961/anak-15-tahun-di-bekasi-meninggal-diduga-dianiaya-orangtua

Begitu juga kisah seorang anak di Jayawijaya  yang tewas akibat luka  bakar sekujur tubuhnya. Dan lagi - lagi pelakunya adalah ibu kandungnya.
http://www.inews.id/daerah/papua/bocah-di-jayawijaya-diduga-jadi-korban-aniaya-ibu-kandung-hingga-tewas

Kenapa hal ini bisa terjadi wahai para ibu?

Ibu yang seharusnya menjadi perisai terakhir setiap anak.

Ibu yang sejatinya menjadi lentera setiap anak dari kelamnya dunia.

Karena ibu adalah pondasi peradaban dunia.

Mungkin jika dirunut dari kejadian Ari Hanggara, sudah ribuan bahkan jutaan kasus penganiayaan anak yang dilakukan oleh orang tua.

Apa yang menyebabkan hal ini terjadi?

Dari sekian rentetan kasus tersebut penyebabnya adalah masalah ekonomi.

Ada apa dengan sistem ekonomi negara ini???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar